OEMAR SATRODIWIRJO CORNER
Tulus tanpa batas : mengasah kalbu, meraih ikhlas
sehat dan sakitnya kalbu menentukan kondisi baik dan rusaknya jasad. Amal kalbulah yang paling berat dalam timbangan (mizan),. Kalbu pula menjadi target utama serbuan setan. Kalbu adalah muara pertempuran antara kebajikan dan kejahatan. Nabi pun mewanti-wanti agar tak gampang mengabaikan " segumpal darah" itu.
Nyatanya, tidak mudah membina kalbu. Alih-alih bisa merawat dan menempanya, manusia justru kerap tak meluangkan waktu untuk memberi perhatian kepada kondisinya. Keasyikan duniawi sering melenakan kita dari evaluasi (muraja'ah) dan intopeksi diri ( muhasabah). Kalaupun bisa meluangkan perhatian, acap kali kita terjegal oleh batu sandungan utama bagi kebersihan kalbu:sikap berbangga. Buku ini mengingatkan kita bahwa setiap perbuatan yang sedemikian baik di mata manusia sekalipun bisa sia-sia (musnah pahala dan manfaatnya) tanpa mengajak bicara kalbu kita. Berdialog-lah dengannya supaya kita tahu keadaanya yang sesungguhnya : ikhlas karena allah, tengah terpaut bujukan setan, ataukah terpesona oleh pujian sesama manusia. Berinteraksilah dengan kalbu, sapu kotorannya, dan sirami benih kekilauannya, maka setiap perbuatan baik pun akan senantiasa memancar dari hati yang tulus.
Tidak tersedia versi lain