Franklin sudah bisa berhitung dan mengikat taili sepatunya. ia juga pandai mencari barang yang disangka telah hilang, dan kadang-kadang bisa menemukan barang yang langka. suatu hari Franklin menemukan daun semanggi berhelai empat.dilain hari, Franklin menemukan kunci milik ibunya yang telah hilang selama beberapa hari. tetapi, hari ini Franklin menemukan barang yang benar-benar istimewa.
Franklin sudah bisa menghitung angka maju dan mundur. Ia bisa mengingat nomor telepon rumahnya, alamatnya, dan enam nama bentuk bidang. Tetapi, kadang-kadang Franklin juga bisa lupa. Maka ia cemas ketika Pak owl, gurunya, menunjuknya untuk bermain drama di sekolah. Bagaimana jika ia lupa dialognya?
Franklin sudah bisa berhitung dan mengikat tali sepatunya sendiri. Ia dan teman-teman sekelasnya pernah berkunjung ke pabrik roti, ke kantor pemadam kebakaran, dan ke toko hewan. Hari ini anak-anak di kelas Franklin akan berkunjung ke museum. Franklin sangat gembira sampai hampir lupa sarapan.
Franklin sudah bisa berhitung dan mengikat tali sepatunya. Ia juga sudah bisa menarik ritsleting dan mengancingkan kancing bajunya sendiri. Namun, Franklin takut masuk sekolah. Hal itu menjadi masalah baginya karena Franklin baru pertama kali ini masuk sekolah.
Franklin sudah bisa menarik ritsleting dan mengancing bajunya sendiri. Ia sudah bisa berhitung dan mengikat tali sepatunya. ia juga punya banyak teman, dan teman akrabnya adalah Bear, si beruang. Mereka sering bermain kejar-kejaran, bermain kelereng, bermain lompat-lompatan, dan bermain bola. Namun, pada suatu hari, sesuatu yang buruk terjadi. Franklin dan Bear bertengkar.
Franklin sudah bisa berhitung dan mengikat tali sepatunya. Ia juga bisa menarik ristleting dan mengancing kancing bajunya. Selain itu, Franklin sudah berani tidur di dalam cangkangnya yang kecil dan gelap. maka, Franklin berpikir bahwa ia sudah siap menerima tamu untuk menginap di rumahnya.
FRANKLIN sudah bisa berhitung. ia sudah bisa menarik ritsleting dan mengancingkan kancing bajunya sendiri. Franklin juga sudah bisa mengikat tali sepatunya. tetapi, Franklin tidak bisa rapi sehingga ia hampir tidak pernah bisa menemukan barang-barang yang dicarinya. bahkan, barang yang paling istimewa sekalipun.
Franklin sudah bisa berhitung dan mengikat tali sepatunya. Ia senang bermain bersama teman-temannya. Selain itu, Franklin juga menjadi anggota klub paduan suara, klub seni, dan klub keterampilan di sekolahnya. Ia sukamenjadi anggota suatu klub atau kelompok. Hal itulah yang menjadi alasan Franklin untuk membentuk klub sendiri.