1. Surat dari Madura 2. Percakapan dengan ayah 3. Seblum masuk sekolah 4. Hadiah 5. Berangkat 6. Perjalanan 7. Pertemuan 8. Perawatan Sapi 9. Berjalan-jalan 10. Percakapan di Kandang 11. Sejarah karapan sapi 12. Melihat latihan karapan sapi 13. Pesta karapan sapi 14. Saat-saat yang mendebarkan 15. Puncak kegembiraan 16. Pantai slopeng 17. Pulang
Buku ini berisi 4 kumpulan sajak, diantaranya: I. Semerbak Mayang - Anak Malang - Puisi Hitam - Lukisan - Pantai Dinari - Sajak Ungu Lemah Tamidung - Dari Kamal ke Kalianget - Pelayaran - Pesan - Ibu Tinggal Bersama Rindu - Pengembara - Malam di Dusun - Nyanyian Kampung Halaman - Selamat Gagak Hitam - Gadis Kampung Jambangan - Musim Labuh - Ibu - Semerbak Mayang - Madura - A…
Betapa tidak. Lingkup perjalannannya begitu jauh dan luas, mencakup rimba, laut, sungai, gunung, bumi dan nilai budaya manusia bugis-makassar (pars pro toto bugis, makassar, toraja dan mandar). Unik dan menarik karena sang pengembara bukan berasal dari lingkungan sosio budaya bugis-makasar, melainkan dari lingkungan sosio budaya madura, slaah satu etnik dari sekian banyak etnik di Nusantara. I…
Kunjungan D zawawi Imron ke Negara Belanda pada tahun 2002 telah mengilhaminya utnuk menulis sajak-sajak tentang negeri itu. Namun, sajak-sajaknya tidak mengesankan bahwa ia larut dan menjadi belanda. Di sana ia justru menemukan cinta tanah air dengan lebih segar. melihat patung tokoh-tokoh kolonial yang pernah berkuasa di Indonesia, ia teringat moyangnya yang dikerahkan untuk bekerja rodi dan …
objek-objek yang kelihatannya berjauhan sifat dan hakikatnya itu dikondensasikan dalam satu banyangan tunggal. Dalam keadaan demikian, pembaca yang tidak mampu merunut pembentukan citraan simboik akan terganggu pemaknaannya meskipun pembaca yang bersangkutan cukup tercekam dengan pesona imaji surealistis itu. Bahasa puisi Zawawi dalam kumpulan ini seperti bahasa orang ngobrol. Tidak ada kata-…