OEMAR SATRODIWIRJO CORNER
Titik nadir demokrasi : kesunyian manusia dalam negara
Buku ini adalah sebuah dialog dalam suatu adegan dari suatu episode. Segala sesuatunya berkaitan dengan apa yang sudah, apa yang sedang, serta apa yang belum. Terlebih lagi karena suasana perpolitikan di negeri kita sedemikian dinamisnya, sedemikian kompleksnya, sedimkian absurdnya, serta sedemikian sukar dirumuskan. Tanpa disadari, korupsi menjadi salah satu "Sahabat" sehari-sehari kita. Korupsi tak terasa korupsi karena milik bersama, ditaburi harum wewangian retorika dari berbagai sudut, sisi, dan disiplin. Korupsi menjadi kecenderungan sehari-hari.Menjadi naluri alamiah tradisi kebudayaan kita. Menjadi candu yang membuat orang merasa rugi kalau tak melakukannya.
Inilah hari-hari kesunyian manusia dalam sejarahnya sendiri. Manusia menciptakan penjara-penjara politik yang pengap, penjara-penjara ekonomi yang menyesakkan dan mencambuki punggung, serta pemjara-pemjara kebuadayaan yang wajahnya gemerlap tetapi membuat lubuk nuraninya lenyap ke ruang-ruang hampa.
Tidak tersedia versi lain