KONTEN MADURA
Kangean : dari zaman wilwatikta sampai republik indonesia
Pada waktu anak-anak, penulis sering dibawa bertamasya, melihat-lihat keindahan alam oleh kakek dan nenek, juga oleh ayah dan bunda. Ada kalanya dibawa ke kebun di Nyamplong Ondung pantai utara,dekat gua kuning. Pada waktu yang lain ikut ke sawah dengan padinya yang menguning di arah selatan. Kalau suatu ketika dapat ikut ke tempat pemandian di tepi pantai desa pabian, alangkah senangnya. Naik kuda atau mengembala kerbau serta ikut merumput pada waktu senggang bersama kakek, merupakan kenangan tersendiri.
Di pantai utara dapat dinikmati rebus jagung dan kketela, kelapa muda, ikan dan kerang laut yang dibakan dalam keadaan segar. Di belahan selatan terdapat ikan lele, rajungan dan kepiting yang besar-besar.
Tahun 1934 pada waktu berumur 5 tahun, oleh ayah dan ibu penulis dibawa naik kapal "luwuk" ke pulau sepudi, tempat ayah pernah menjalankan tugas sehingga masuk masa pensiunan. Sebelum naik kapal yang berlabuh jauh di tengah laut, para penumpang naik sampan kecil dari pelabuhan kalisangka di pantai barat, berhadapan dengan pulau Mamburit. Penulis teringat, betapa senangnya menjalurkan jari ke atas permukaan laut, dibawah tampak karang-karang menawan.
Kangean adalah sebuah pulau yang termasuk satu di antara 17.508 pulau di Nusantara.
Tidak tersedia versi lain