'Bibir Tersenyum, Hati Menagis" melukiskan gejala umum kejiwaan, psikologi, dan nurani kita yang "terbiasa untuk menipu diri sendiri". Kitaterbiasa untuk bersikap ramah, sedangkan hati kita demikian sulit untuk beramah tamah dengannya; kita terbiasa untuk tersnyum bahagia, sedangkan hati kita tengah menangis pilu karena duka dan derita; kita terbiasa untuk berikap hormat pada orang yang menurut…