KONTEN MADURA
Air terisak membelah batu
Air terisak membelah batu boleh dikatakan "saudara kembar" kedua buku terdahulu. Citraan alam yang dibangun lewat penghayatan dan metafor yang jernih, berhasil mendayagunakan makna, baik bersifat sosial maupun transdental. Dalam kedapatan ungkapan, tersimpan renungan yang dalam.
Namun berbeda dari dua saudaranya, antologi ini bertahan bertahun-tahun di laci meja penyairnya. Tentu saja ada alasan yang membuat penyairnya berbuat demikian. Terlepas dari apa pun alsannya, ada satu pendapat menyatakan bahwa puisi yang tidak dipublikasikan, konon adalah puisi yang sangat disayangi penyairnya sendiri. Ia seolah tak rela melepas anak rohaninya itu.
Tidak tersedia versi lain